Kamis, 02 Mei 2013

Tercemarnya Obat Nyamuk

OBAT NYAMUK BAYGON

            Baygon adalah merek pestisida produksi S. C. Johnson & Son. Kegunaannya adalah sebagai pembasmi dan pengendali hama rumah tangga, seperti nyamuk, kecoa, lipan, dan semut. Merek ini sangat populer di Indonesia sehingga sudah menjadi nama generik bagi produk sejenis.

            Baygon pertama kali diproduksi oleh Bayern, sebuah perusahaan kemia asal Jerman, pada tahun 2003, kemudian merek baigon dibeli oleh S. C. Johnson & Son. Walaupun demikian, sebagai bagian dari persetujuan, Bayern masih memasok bahan aktif yang terkandung dalam baygon.

Sejarah singkat produk baygon masuk di Indonesia

            Setelah Baygon terkenal di Manca Negara, Indonesia juga tak mau kalah untuk mencoba produk ini. Dengan begitu cepat produk ini sampai ke Indonesia, dan pada saaat itu banyak masyarakat atau konsumen yang membelinya.
            Indonesia merupakan pasar paling empuk bagi industri insektisida. Iklim tropisnya membuat berbagai jenis nyamuk berkembang biak dengan subur. Karena itu, konsumsi obat antinyamuk dari tahun ke tahun terus  bertambah, rata-rata 7,9% per tahun, diperkirakan menjadi 92.498 ton tahun ini.
                Baygon merupakan jenis obat nyamuk (OANB) paling populer, mencapai 80% total konsumsi. Selebihnya, dibagi empat jenis obat antinyamuk lain: aeroso (cair dengan penyemprot), elektrik atau MAT, dengan pemanas, dan oles. Hampir sepanjang sejarah obat antinyamuk modern Indonesia, merek Baygon
 paling kenamaan dan mendominasi. Merek milik PT Bayer Indonesia (BI) itu menjadi jaminan mutu yang tak tertandingi merek-merek lain. Khususnya jenis obat antinyamuk aerosol dan spray, dominasi Baygon benar-benar tidak terbendung, mencapai 95% lebih sampai sekarang. kebanyakan produk OANB masih bermain di wilayah tertentu (lokal). Karena bahan bakunya sederhana, yakni serbuk kayu dan tepung tempurung
kelapa, ditambah bahan kimia untuk mengusir nyamuk: transfurin atau D-Aletrin, sehingga cukup banyak industri lokal yang mengembangkannya. Misalnya, di daerah Jawa Barat ada obat antinyamuk Cap Kambing, lalu di Jawa Tengah ada merek Cap King Kong.
            Produk OANB ini paling diminati di Indonesia akibat dari peran grup Salim yang cukup besar, kerena mempunyai pengalaman dalam produksi OANB. Seperti diketahui, sejak 1984, lewat PT Sinar Platako (SP), Grup Salim
 mengembangkan beberapa perusahaan OANB sehingga kini merupakan produsen
 obat antinyamuk terbesar dengan jumlah produksi (lebih dari 70 ribu ton
 atau 15 juta karton/tahun). (sumber : http://groups.yahoo.com/group/kimia-industri/message/217).


PEMASARAN PRODUK BAYGON DI SUMATERA UTARA


            Akibat musim panas yang melanda Sumatera Utara baru-baru ini mengakibatkan produk anti nyamuk paling banyak terjual. Dimana kebanyakan konsumen menggunakannya untuk membasmi nyamuk-nyamuk yang berkeliaran di daerah Sumatera Utara. Bukan hanya itu saja, medan sebagai kota besarpun tetap dilanda wabah penyakit seperti malaria dan demam beradarah. Baygon merupakan cara yang paling ampuh untuk mengatasi hal yang seperti itu.
            Saat ini produk Baygon masuk dalam daftar produk anti nyamuk yang paling diminati oleh banyak orang, namun produk ini masih belum menduduki posisi puncak karena masih ada persaingan antara produk lain seperti Produk Tiga Roda.
            Komoditas Baygon termasuk salah satu komoditas produk manufaktur yang tetap eksis memperkuat barisan ekspor Sumatera Utara (Sumut) melalui terminal peti kemas Belawan International Container Terminal (BICT).
 Kendati jumlah ekspornya masih terbilang kecil, namun setiap bulannya komoditas ini tetap tampil dalam barisan seratus lebih komoditas ekspor Sumut yang dikapalkan melalui BICT. Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I BICT H Suratman mengatakan, selama 2010 komoditas Baygon tetap eksis dengan jumlah berfluktuasi memperkuat barisan ekspor SUmut yang dikapalkan melalui dermaga Internasional BICT. Selama Januari ekspor Baygon Sumut tercatat sebanyak 594 ton dan Februari naik menjadi 1.096 ton. kemudian Maret dan April naik menjadi 1.333 ton dan 1.763 ton. Hingga memasuki Oktober 2010 ekspor baygon Sumut meningkat sekitar 20,26%. (sumber : Medan Bisnis)
Seperti gambar 1.1 dibawah ini.






A.      FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PEMASARAN BAYGON


1.      Pengalaman
Pengalaman produk ini sangat lama dalam bidang pemasaran, baik dalam memajukan produknya, memasarkan produk, bersaing dengan merek lain, dan juga keberhasilan produk terjual.
2.      Konsumen/Masyarakat
Suatu produk jika tidak memiliki dukungan dari konsumen maka dengan sendirinya produk tersebut tidak ada gunanya. Oleh karena itu dukung yang lebih sangat dibutuhkan untuk keberhasilan suatu produk, sehingga produk dapat terjual. Dijawa barat misalnya masyarakat kebanyakan memilih baygon karena mutunya baik dan berkualitas serta proses pemasarannya juga bagus.
3.      Harga
Harga suatu produk memang sangat bermasalah bagi kebanyakan perusahaan untuk mencari keuntungan dari pemasaran produknya. Produk Baygon ini memiliki harga yang terjangkau mahal dibanding merek lainnya. Namun jika konsumen yang berkeadaan mungkin kualitas barang yang lebih diunggulkan.
4.      Merek
Barang yang bermerek bagus dan berkualitas tentu paling banyak dimminati konsumen.
5.      Promosi
Selain 4 pengaruh diatas, promosi juga sangat berguna dalam pemasaran suatu produk, dimana produk ini dikenali kemasyarakat atau konsumen agar produk ini dapat diminati dan terjual.
6.      Daerah atau lingkungan pemasaran produk
Bagian ini sangat penting dalam memasarkan suatu produk karena inilah yang menentukan produk tersebut terjual atau tidak. Suatu produk yang dipasarkan harus didukung oleh lingkungan yang kondusif dan senyawa akan produk yang dipasarkan tersebut. Seperti pemasaran baygon didaerah Sumatera Utara, jika daerah tersebut musim panas dan penduduk sekitar sering terserang wabah penyakit demam berdarah, maka tepatlah disana diadakan penyuluhan tentang cara mengatasi wabah penyakit dengan menghadirkan dan memperkenalkan suatu produk yaitu Baygon.
7.      Publikasi merek
Ada banyak cara yang dilakukan agar pemasaran suatu produk dapat terjual dan dikenal masyarakat seperti cara ke tujuh yaitu publikasi merek. Perusahaan-perusahaan sangat tergantung pada materi yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran produk. Materi publikasi mencangkup laporan tahunan, brosur, artikel, laporan berkala dan majalah perusahaan, serta materi audio visual dari produk yang dipasarkan yaitu “Baygon”.




B.       FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PEMASARAN PRODUK

1.         Faktor Pendukung

a)        Tempat (place)
Tempat yang dituju sebagai tempat pemasaran produk adalah tempat yang strategis dan layak. Tempat yang dituju yaitu daerah Sumatera Utara yang secara garis besar daerah itu merupakan daerah yang cuaca tergolong panas dan wabah penyakit malaria masih terjadi disana. Oleh karena itu pemasaran produk Baygon dipasarkan di daerah tersebut.
b)        Konsumen
Kebanyakan konsumen memilih produk baygon karena keunggulannya dalam membasmi serangga. Serta produk ini mempunyai wangi yang tidak berbahaya, selain itu produk ini juga memiliki jenis yang berbeda-beda, jadi dapat digunakan dimana saja untuk membantu kenyamanan keluarga saat menikmati keindahan rumah sendiri.
c)        Sales (penjual produk (pengenalan))
Sebelum dilakukannya penjualan besar-besaran maka yang harus dilakukan adalah pengenalan produk kepada konsumen atau masyarakat, menjelaskan, keunggulan, kegunaan, serta harganya yang terjangkau, tidak lupa juga perusahaan memberi berbagai discount kepada konsumen dari berbagai bentuk penjualan.

2.         Faktor Penghambat

a)        Keberadaan Produk lain
Keberadaan produk lain seperti CTR (tiga roda) yang semakin membuat produk Baygon turun daya belinya oleh konsumen. Produk lain memang semakin banyak dan semakin menyulitkan konsumen untuk memilih yang terbaik.
b)      Kurangnya pengalaman dalam hal penjualan
c)      Perencanaan kerja yang kurang baik
d)     Tidak ada dukungan pemerintah daerah
Bicara mengenai dukungan pemerintah daerah memang sering dipermasalahkan karena sebuah produk yang dipasarkan disuatu daerah memang harus sudah menjadi bagian dari tanggungjawab pemerintah daerah tersebut.
e)      Kualitas produk yang kurang
Memang jelas untuk tahun ini kualitas baygon terbilang menurun, mungin bukan produknya namun bagaimana produk itu diperkenalkan kepada konsumen.
f)       Pemasaran yang kurang dan bersifat sentral yang berada di kota – kota besar
g)      Pelayanan yang buruk
h)      Promosi yang kurang menarik

i)        Harga
Harga baygon memang tergolong cukup mahal dari produk jenis CTR, oleh sebab itu kebanyakan konsumen lebih memilih produk dengan harga lebih murah.



TERCEMARNYA OBAT NYAMUK



Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? ampuhkah? berapa harganya? itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk, tapi berapa banyak yang bertanya AMANKAH ?

Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang benar2 aman. iklan2 di TV dan media lain menyesatkan. Tahu iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang gak bikin batuk ato wanginya segar? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat menyesatkan, karena seolah2 dengan menggunkan Baygon biru kita boleh tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi.

Baygon mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin. Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya,MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negri karena duduga kuat sebagai zat karsinogenik sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini. temenku pernah ‘mabuk’ propoxur karena menyentuhnya dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan… 7 hari panas dingin gak keruan. Kalau yang lain bagaimana?

HIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon tapi sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tapi juga DDVP atau dichlorvos… zat turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Murah tapi berbahaya, pilih mana?

Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, raid dan mortein memang non propoxur dan non DDVP tapi keampuhannya sangat diragukan, mereka hanya efektif melawan nyamnuk Aedes tapi berantakan saat melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin kita).

Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi indikasi bahwa kita tidak boleh berada diruangan tsb selama bau masih tercium, kurang lebih selama 1 jam…. Obat nyamuk tipe lain bagaimana? Sama saja, obat nyamuk bakar jelas menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan racun (HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektiknya). Penggunaaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam ruangan tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi kandungan oksigen dalam ruangan.

Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, sari Puspa/Soffell, atau Lavender gimana? Ketiganya mengandung racun bernama Diethyltoluamide atau DEET, DEET ini sangat korosif. Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Bayangkan bila itu kena kulit kita? Jadi sekali lagi telah terjadi pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit, mana mungkin zat yangjelas2 merusak kulit dapat merawat kulit, bahkan setelah ditambahi embel2 menggunkan Aloe Vera atau zat pelembab lain tetap saja berbahaya, jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak dibawah usia 2 tahun.

Jadi gimana? Back to nature, kalau malam pakai kelambu, kalau siang pakai tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila gangguan memang sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan GUNAKAN DENGAN CARA YANG AMAN…..

jangan pernahberfikir racun itu aman

beberapa memang ampuh tapi tak ada yang benar2 aman… pilihlah yang efek racunnya paling kecil, jika sekedar untuk mengendalikan (bukan membasmi) nyamuk maka pilihan terbaik adalah Baygon Tutup hijau (racunnya transfluthrin danCyfluthrin) Vape or Mortein, kalau perlu mengendalikan kecoa maka Baygon selain tutup hijau dan Mortein adalah pilihan terbaik.

Kalau obat nyamuk bakar sih hampir sama semua… obat nyamuk elektrik pilihannya ada pada Baygon or Vape, sedagkan lotion penolak nyamuk antara Sari Puspa or Autan (kandungan DEET 13 dan 12.5 %, sedangkan Lavender hingga 15%)…. semuanya terserah anda.

Kamis, 04 April 2013


 KERANGKA KARANGAN
1.PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN
            Jarang terdapat  orang-orang yang langsung menuangkan isi pikirannya sekaligus secara teratur,terperinci dan sempurna di atas kertas.Pada umumnya penulis-penulis pertama-tama harus membuat sebuah bagan dan rencana kerja,yang setiap kali dapat mengalami perbaikan dan penyempurnaan hingga dicapai bentuk yang lebih sempurna.Untuk membuat perencanaan semacam itu diperlukan sebuah metode yang teratur,sehingga pada waktu menyusun bagian-bagian dari topik yang akan digarap itu dapat dilihat hubungan yang jelas antara yang satu bagian dengan yang lain,bagian mana yang sudah baik dan bagian mana yang masih memerlukan penyempurnaan.Metode yang biasa dipakai untuk maksud tersebut disebut kerangka karangan atau outline.
          Sebuah kerangka karangan mengandung rencana kerja,memuat ketentuan-ketentuan pokok sebagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan.Kerangka karangan menjamin suatu penyusunan yang logis dan teratur,serta memungkinkan seorang penulis membedakan gagasan-gagasan utama dari gagasan-gagasan tambahan.sebuah kerangka karangan tidak boleh diperlakukan sebagai suatu pedoman yang kaku,tetapi selalu dapat mengalami perubahan dan perbaikan untuk mencapai suatu bentuk yang semakin lebih sempurna.Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana,tetapi dapat juga berbentuk mendetail,dan digarap sangat cermat.
           Secara singkat dapat dikatakan kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.

Kamis, 28 Februari 2013




Mbah Bungkul yang makamnya berada di komplek Taman Bungkul menyimpan misteri kesejarahan yang tak mudah diungkap. Sebuah hikayat menyebutkan Mbah Bungkul atau Sunan Bungkul adalah Empu Supa, seorang tokoh masyarakat dan agama pada masa kerajaan Majapahit di abad 15.

Ia adalah tetua desa Bungkul, yang sekitar 600 tahun silam pernah disinggahi Raden Rahmat atau Sunan Ampel kala menempuh perjalanan dari Trowulan Majapahit menuju Kalimas di Ampel Denta. Ki Supa kemudian memeluk agama Islam dan berganti julukan menjadi Ki Ageng Mahmudin. Karena menghuni desa Bungkul, Ki Supa akhirnya lebih dikenal dengan Sunan Bungkul.

Ikatan kedua sunan itu pun berlanjut hingga kemudian Sunan Bungkul menjadi mertua Raden Rahmat. Karena ikatan itu pula, upaya Sunan Ampel menyebarkan agama Islam menjadi lebih cepat berkembang, terutama di wilayah Surabaya Selatan.

Mbah Bungkul pun kini diyakini sebagai salah satu wali besar di Surabaya. Peziarah yang berkunjung ke makam Ampel pasti akan berkunjung pula ke komplek makam yang berada di Jalan Progo ini.

Anggapan lain meyakini bahwa Mbah Bungkul dapat dikategorikan sebagai wali lokal, seperti konsep sejarawan Sartono Kartodirdjo dengan sebutan tokoh Islamisasi tingkat lokal. Keberadaan Mbah Bungkul sejajar dengan Syeh Abdul Muhyi (Tasikmalaya), Sunan Geseng (Magelang), Sunan Tembayat (Klaten), Ki Ageng Gribig (Klaten), Sunan Panggung (Tegal), Sunan Prapen (Gresik), dan wali lokal lainnya yang banyak tersebar di berbagai kota. Makam Mbah Bungkul pun terasa sunyi di antara ingar-bingar warga kota yang terus meramaikan taman Bungkul setiap saatnya.

[Dikerek dari Dinding Sebelah]

Jika Kamu ke Surabaya jangan lupa mampir ke Taman Bungkul Surabaya yaitu tempat makam mbah bungkul mertua dari sunan Ampel ………………………

Di tengah giatnya Pemerintah Kota Surabaya melaksanakan program penghijauan kota terdapat berita tentang rencana membangun Taman Bungkul menjadi sebuah taman kota. Mencermati rencana itu, ada sedikit catatan yang perlu diperhatikan mengingat Taman Bungkul adalah salah satu ruang terbuka hijau dan artefak cagar budaya.

Keberadaan pepohonan rindang dan rerumputan yang menghijau di tengah kota, termasuk Taman Bungkul, memiliki manfaat besar, baik bagi lingkungan alam maupun lingkungan sosial di sekitarnya. ruang terbuka hijau (RTH) adalah paru-paru kota yang bisa mereduksi polusi udara dan menjadi peresapan air hujan (Ecoton, 2003).

Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Surabaya Tri Rismaharani, rencananya taman kota itu akan dilengkapi fasilitas untuk skateboard, jogging track, dan air mancur (Berita Kota, 8/5). Berdasarkan itu, ada kemungkinan pepohonan rindang dan hamparan rumput yang kini menghijau di Taman Bungkul akan tinggal kenangan. Hal itu bisa memperparah ketidakseimbangan lingkungan dan menghilangkan fungsi pereduksi polusi udara dan penyerap air. Oleh karena itu akan lebih arif bila rencana pembangunan taman kota tetap mempertimbangkan fakta minimnya RTH Kota Surabaya.

Padahal, sejak zaman kolonial keberadaan Taman Bungkul dipertahankan pemkot. Lokasi Taman Bungkul yang berada di tengah kompleks perumahan warga Belanda bisa dimaknakan sebagai penghormatan para perencana tata kota kala itu terhadap keberadaannya. Kemewahan kawasan Darmo Boulevard tidak sampai menggusur makam dan Taman Bungkul, bahkan lahan hijau itu dinamai Boengkoel Park (Soerabaja 1900-1950, Asia Maior: 2004).

Sebagai ruang publik, Taman Bungkul tidak pernah sepi dari kegiatan yang bersifat duniawi maupun ukhrowi. Banyak peziarah, baik dari Kota Surabaya maupun daerah lain seperti Kediri, Banyuwangi, Gresik, dan Lamongan, yang berkunjung secara berombongan hingga tiga bus – empat bus (Kompas, 24/4/1999). Pada musim kampanye pemilihan umum, taman itu sangat fungsional untuk rapat umum partai-partai politik. Pada hari-hari biasa pun taman tidak pernah sepi dari kegiatan sosial maupun budaya/seni. Banyak penjaja makanan dan pedagang kaki lima di sekitar Taman Bungkul yang diuntungkan para pengunjung.

Melihat besarnya anggaran-menurut Wali Kota Surabaya Bambang DH sebesar Rp 1,3 miliar-dan fasilitas pendukung yang akan dibangun, ada kemungkinan arah pembangunan Taman Bungkul menjadi suatu tempat komersial. Pembangunan demikian hanya memfasilitasi sekelompok masyarakat. Boleh jadi nanti Taman Bungkul hanya dikunjungi mereka punya banyak uang. Adapun pedagang kecil dilarang berjualan di situ.

Ada kemungkinan pula para peziarah terbebani biaya tinggi, mahalnya karcis masuk taman, dan sulitnya mencari kedai makanan murah. Para peziarah akan enggan berkunjung karena kapok dengan biaya tinggi.

Dari pertimbangan aspek kesejarahan Taman Bungkul, awalnya taman ini terbangun karena keberadaan makam tokoh sejarah seperti Ratu Kamboja, Ratu Campa, Tumenggung Jayengrono, dan Ki Ageng Supo atau Empu Supo. Tokoh terakhir adalah tokoh masyarakat/agama pada masa kerajaan Majapahit (abad XV), yang juga mertua Raden Rahmat atau Su-nan Ampel (Kompas, 27/4/ 2002). Berkat hubungan baiknya dengan Ki Supo, upaya Sunan Ampel menyebarkan agama Islam menjadi lebih sukses. Ki Supo mendapat gelar Sunan Bungkul atau Mbah Bungkul. Boleh jadi Mbah Bungkul dapat dikategorikan sebagai wali lokal, suatu konsep sejarawan UGM Sartono Kartodirdjo untuk menyebut tokoh Islamisasi tingkat lokal. Keberadaan dia sejajar dengan Syeh Abdul Muhyi (Tasikmalaya), Sunan Geseng (Magelang), Sunan Tembayat (Klaten), Ki Ageng Gribig (Klaten), Sunan Panggung (Tegal), Sunan Prapen (Gresik), dan wali lokal yang lain. Dalam kaitan dengan desain model taman kota, selayaknya pembangunan Taman Bungkul memerhatikan aspek kemudahan, keamanan, kenyamanan, dan kekhusyukan para peziarah yang berkunjung ke makam Mbah Bungkul. Manakala taman kota yang baru ternyata tidak akomodatif terhadap para peziarah, hal itu bisa dikatakan sebagai pembangunan ahistoris. Ini artinya memutus “benang merah” sejarah Taman Bungkul.

Oleh karena itu, Taman Bungkul diharapkan akan dibangun menjadi taman kota yang ideal. Ini dalam arti tetap memiliki dimensi keseimbangan lingkungan hidup (ekosistem), multifungsi, dan accessible.